Hardiknas 2025


Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan nasional Indonesia. Berikut beberapa artikel tentang Hardiknas:

*Sejarah Hardiknas*

Hari Pendidikan Nasional diambil dari hari lahir Ki Hajar Dewantara, yang bertepatan dengan tanggal 2 Mei. Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah institusi pendidikan yang memberikan kesempatan bagi semua orang, terutama rakyat jelata, untuk mengenyam pendidikan.

*Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara*

Gagasan pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan pengembangan kepala, hati, dan tangan. Beliau percaya bahwa pendidikan harus memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Semboyan "Tut Wuri Handayani" yang berarti memberikan dorongan moral dan semangat dari belakang, masih relevan hingga kini.

*Tantangan Pendidikan di Indonesia*

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, seperti kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, alokasi dana yang tidak memadai, dan penyimpangan karakter pada generasi muda. Oleh karena itu, peringatan Hardiknas menjadi momentum untuk evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.

*Pendidikan Karakter*

Pendidikan karakter menjadi topik penting dalam peringatan Hardiknas. Ki Hajar Dewantara telah menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak lama. Menteri Pendidikan Nasional juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berbudaya.

*Relevansi Gagasan Ki Hajar Dewantara*

Gagasan pendidikan Ki Hajar Dewantara masih relevan hingga kini. Beliau menekankan pentingnya pendidikan yang humanis, yang tidak hanya mengembangkan aspek intelektual, tetapi juga aspek moral dan spiritual. Semboyan "Ing Ngarsa Sung Tuloda", "Ing Madyo Mbangun Karso", dan "Tut Wuri Handayani" menjadi pilar penting dalam pendidikan karakter ¹.